Kurang Tidur Meski Rajin Olahraga Ternyata Sia-sia

Cari Kabar – Seseorang yang rajin olahraga namun kurang tidur tidak akan mendapatkan hasil yang optimal. Olahraga memang menjadi cara yang tepat untuk menjaga kesehatan. Namun, upaya tersebut akan menjadi sia-sia jika tidak dibarengi dengan waktu tidur yang cukup.

The Lancet pada Rabu (5/7), menerbitkan studi terbaru yang menemukan durasi tidur kurang dari enam jam setiap hari akan mengurangi manfaat baik yang dihasilkan oleh olahraga untuk melawan penurunan kognitif.

Penelitian dari University College London (UCL), Inggris mengamati fungsi kognitif selama 10 tahun pada 8.958 orang berusia 50 tahun ke atas di Inggris. Mereka menganalisis bagaimana kombinasi kebiasaan tidur dan aktivitas fisik yang berbeda dapat memengaruhi fungsi kognitif orang dari waktu ke waktu.

Mereka menemukan bahwa orang-orang yang lebih aktif secara fisik tetapi memiliki waktu tidur yang singkat mengalami penurunan kognitif yang lebih cepat secara keseluruhan. Temuan tersebut berarti setelah 10 tahun fungsi kognitif mereka setara dengan rekan-rekan yang melakukan lebih sedikit aktivitas fisik.

“Studi kami menunjukkan bahwa tidur yang cukup mungkin diperlukan bagi kita untuk mendapatkan manfaat kognitif penuh dari aktivitas fisik,” kata penulis utama studi Mikaela Bloomberg dari Institute of Epidemiology & Health Care di University College London, mengutip CNN.

Tak hanya pemeriksaan, para peserta penelitian juga menjalani wawancara lanjutan dan tes kognitif setiap dua tahun sekali. Mereka yang didiagnosis demensia atau dengan nilai tes yang menunjukkan penurunan kognitif tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

Menurut bukti dari penelitian sebelumnya, studi baru ini menemukan bahwa orang yang memiliki tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi dan tidur selama 6-8 jam per malam memiliki fungsi kognitif yang lebih baik seiring bertambahnya usia.

Jika seseorang kurang aktif secara fisik dan kurang tidur secara bersamaan dikaitkan dengan kinerja kognitif yang lebih buruk dari waktu ke waktu. Selain itu, tidur kurang dari enam jam per malam dikaitkan dengan tingkat penurunan kognitif yang lebih cepat dari waktu ke waktu.

Studi ini juga menemukan mereka yang lebih cepat mengalami penurunan kognitif karena tidur kurang dari enam jam adalah mereka yang berusia 50-60 tahunan.

Sementara partisipan studi yang lebih tua, yakni berusia 70 tahun ke atas, manfaat kognitif dari olahraga tampaknya tetap terjaga.

“Kami terkejut bahwa aktivitas fisik secara teratur mungkin tidak selalu cukup untuk melawan efek jangka panjang dari kurang tidur pada kesehatan kognitif,” kata Bloomberg

Menanggapi temuan itu, rekan penulis studi Profesor Andrew Steptoe dari UCL Institute of Epidemiology and Health Care mengatakan, penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat melindungi fungsi kognitif di usia paruh baya dan lanjut.

“Hasil penelitian kami menunjukkan pentingnya mempertimbangkan aktivitas fisik dan tidur secara bersamaan, karena faktor-faktor ini dapat digabungkan dengan cara yang kompleks untuk memengaruhi lintasan kognitif sejak usia 50 tahun dan seterusnya,” para penulis menyimpulkan.

Sumber: CNN Indonesia