5 Rekomendasi Olahraga Atletik Ringan
Cari Kabar – Rutin melakukan olahraga atletik dapat membantu menjaga kesehatan tubuh. Olahraga atletik terbagi menjadi empat cabang, yakni lari, jalan, lompat, dan lempar. Adapun rekomendasi olahraga atletik yang bisa dilakukan sebagai berikut.
5 Rekomendasi Olahraga Atletik
- Jalan cepat
Jalan cepat tidak sama dengan lari. Olahraga ini menuntut seseorag untuk jalan santai dengan teknik tertentu. Dengan begitu, tarikan kaki terasa cepat menempuh jalanan minimal 20 hingga 50 kilomete. Cara melakukan jalan cepat antara lain, kaki depan menapak ke tanah. Secara bersamaan kaki belakang diangkat untuk melangkah.
- Lempar cakram
Olahraga ini dapat menguji kekuatan tangan sekaligus keseimbangan kaki saat memegang beban. Beban ini berupa piringan kayu bundar berlapis besi yang disebut sabuk piring. Lempar cakram menitikberatkan pada kekuatan otot. Olahraga ini cukup ringan dan bisa dilakukan di halaman rumah yang memadai. Jika dilakukan secara rutin, kekuatan otot tangan dan kaki akan semakin terlatih. Hal ini membantu menekan risiko cedera saat beraktivitas.
- Lari
Lari sebagai atletik merupakan olahraga melangkah dengan cepat layaknya melayang di udara. Di mana kaki hanya bertumpu di tanah selama 2 detik untuk mendorong layangan tubuh. Olahraga ini bermanfaat untuk memperoleh kecepatan dan kekuatan tubuh yang seimbang.
Berdasarkan jaraknya, olahraga lari terbari menjadi dua, yakni lari jarak pendek dan jarak jauh atau marathon. Lari jarak pendek umumnya menempuh jarak sepanjang 100-400 meter. Sementara lari jarak jauh, jarak tempuhnya bisa mencapai lebih dari 10 kilometer.
- Lompat tinggi
Dalam olahraga lompat tinggi, seseorang harus bisa melewati mistar dengan tinggi 3,15 meter. Seorang atlet harus melompat tinggi untuk melewati mistar dan mendarat dengan sempurna. Tekniknya adalah fokus pada persiapan tubuh untuk lompat ke atas dengan mengangkat kaki ke depan. Pengangkatan kaki yang benar akan menjadikan tubuh terasa sangat enteng mengudara.
- Tolak peluru
Olahraga tolak peluru dilakukan dengan cara bergerak menolak atau mendorong sebuah bola logam. Dorongan ini hanya mengandalkan kekuatan otot dalam satu tangan. Bobot standar bola logam pria seberat 7,26 kg. Sementara untuk wanita, beratnya mencapai 4 kg.
Sumber: Tempo